GROBOG JATENG, Grobogan - Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto, memberikan dukungan kepada 400 penggerak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Kabupaten Grobogan, agar tercipta komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) yang menyasar pelaku usaha pangan. Kegiatan ini di selenggarakan di wilayah Kabupaten Grobogan, pada Kamis (26/9/2024).
Edy memberikan dukungan kepada BPOM untuk terus melakukan sosialisasi dan bimbingan kepada UMKM. Menurutnya hal ini sebagai wujud tanggungjawab BPOM dalam meningkatkan kapasitas UMKM dan sekaligus menyediakan pangan yang aman.
“Harapannya setelah kegiatan ini UMKM di Grobogan bisa menghasilkan makanan yang berkualitas, bermutu, dan memenuhi standar BPOM,” katanya.
Dari 400 UMKM, 15 diantaranya akan dibimbing langsung oleh BPOM. Selain it, sebanyak 45 UMKM akan mendapatkan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) oleh Dinas Kesehatan, sehingga produk yang dihasilkan akan lebih sehat dan bermutu.
“Harapannya UMKM Grobogan ini akan naik kelas. Marketnya akan meningkat ke supermarket hingga mal,” kata Edy.
“Memproduksi produk pangan ini tidak hanya soal enak, tapi juga harus ada jaminan keamanan agar tidak keracunan,” lanjut Edy.
Legiselator Dapil Jawa Tengah III ini menyebut bahwa ada tata cara memproduksi pangan olahan yang aman, bermutu, dan layak dikonsumsi. Yakni dengan pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) atau good manufacturing practices (GMP).
“UMKM yang memproduksi makanan ini harus terus meningkatkan kemampuannya yang tidak hanya soal inovasi rasa tapi juga pengetahuan soal memproduksi makanan yang layak dikonsumsi. Dalam CPPOB ini suda ada pedoman bagaimana memproduksi dengan higienis, bahan bakunya harus aman, dan prosedurnya sudah sesuai,” tutur Edy.
Lebih lanjut Edy menyatakan, bagi UMKM pangan olahan yang sudah mendapatkan sertifikat PIRT dan nomor izin edar (NIE) sudah sepatutnya bangga. Sebab olahannya sudah diakui keamanannya dari bahan baku, produksi, hingga outputnya.
“Masyarakat juga silahkan untuk memilih produk-produk yang sudah ada NIE dan memenuhi standar keamanan pangannya. Tujuannya agar yang dikonsumsi itu aman,”pungkasnya. (Id/AN/Red).