Remaja dan Pacaran


 


 

Remaja dan Pacaran

Kamis, 11 Januari 2024

Guru Menulis- Suatu proses waktu yang dilalui dan dilalui oleh setiap anak manusia dalam proses tumbuh kembangnya pada masa remaja. Salah satu hal paling menarik yang terjadi di dunia remaja adalah tren kencan. Meskipun hal ini populer di kalangan remaja, banyak juga orang dewasa yang lebih memilih berkencan.Tidak dapat dipungkiri bahwa pacaran merupakan fenomena tersendiri di kalangan remaja. 

Bagi sebagian remaja, berkencan juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan rasa percaya diri. Realitas pacaran di kalangan remaja memang tidak bisa dipungkiri, seperti yang terjadi di Sekolah Tingkat SMP. Seorang guru yang mungkin bisa memecahkan masalah ini telah dihubungi dan dimintai nasihat untuk meningkatkan hubungan antara dua siswa.
Menurut Gurney dan Arthur (Dacey & Kenney, 1997), berkencan adalah aktivitas sosial yang memungkinkan dua orang yang berlainan jenis menjalin ikatan dalam interaksi sosial dengan pasangan yang tidak mempunyai hubungan darah. Menurut Erickson (Santrock, 2003), pengalaman romantis pada masa remaja diduga berperan penting dalam perkembangan identitas dan keintiman.

Berkencan pada masa remaja dapat membantu mengembangkan hubungan di kemudian hari dan bahkan pernikahan hingga dewasa. 
Menurut DeGenova & Rice (2005), pengertian pacaran adalah suatu hubungan di mana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas bersama untuk saling mengenal.

Menurut Bowman (1978), berkencan adalah aktivitas yang menyenangkan antara pria dan wanita yang belum menikah, yang di Amerika merupakan dasar utama untuk saling mempengaruhi dalam hubungan pranikah selanjutnya.

Benokraitis (1996) menambahkan bahwa pacaran adalah suatu proses dimana seseorang bertemu dengan orang lain dalam suatu konteks sosial dengan tujuan untuk mengetahui apakah orang tersebut cocok dijadikan sebagai pasangan hidup.

Menurut Saxton (Bowman, 1978), pacaran adalah suatu peristiwa terencana (biasanya dilakukan oleh pemuda lawan jenis yang belum menikah) yang melibatkan berbagai kegiatan bersama antara dua orang.

Kyns (1989) berpendapat bahwa pacaran adalah suatu hubungan antara dua orang yang berlainan jenis, dimana mereka mempunyai ikatan emosional dan hubungan ini didasari oleh adanya perasaan-perasaan tertentu dalam benak masing-masing, tambah saya.

Menurut Reese (Duvall & Miller, 1985), pacaran adalah hubungan antara seorang pria dan seorang wanita yang ditandai dengan keintiman. Adanya keterbukaan dalam mengungkapkan informasi penting tentang diri sendiri kepada orang lain (self-disclosure) merupakan komponen kunci keintiman.

Pengertian Remaja Menurut Zakiah Darajat (1982: 28), masa remaja merupakan usia yang menjembatani kesenjangan antara anak-anak dan orang dewasa. Gunarso (1998: 8) menyatakan bahwa permulaan masa pubertas ditandai dengan perubahan fisik yang mendahului pematangan seksual.
Dari uraian di atas yang dimaksud dengan pacaran adalah adanya ikatan batin antara laki-laki yang belum Menikah  dengan perempuan yang belum Menikah, dengan tujuan untuk saling mengenal dan mempertimbangkan kecocokannya satu sama lain, sebagai bahan pertimbangan sebelum menikah. menyimpulkan bahwa hal ini memang terjadi.
Sedangkan remaja diartikan sebagai masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, dengan rata-rata usia 13 sampai 19 tahun.

Pelajar muda yang penulis maksud dalam hal ini adalah para remaja yang sedang menjalani pendidikan atau lebih tepatnya sedang duduk di bangku sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Penyebab Pacaran pada Remaja Globalisasi. Saat ini, globalisasi sudah tidak dapat dibendung lagi.
Dari situlah para remaja mendapat dorongan untuk mencontoh budaya bangsa barat yang tidak sesuai diterapkan di Indonesia seperti konsumtif, hedonisme dan gonta-ganti pasangan hidup.
Membuktikan diri cukup menarik Pada saat ini, para remaja sudah melewati batas bergaul yang telah di tetapkan oleh orang tua. Selain itu, pacar merupakan sesuatu yang dapat membuktikan bahwa mereka cukup menarik dan patut untuk mendapat perhatian dari lingkungan sekelilingnya.

Adanya pengaruh kawan Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan merupakan salah satu bentuk prestasi tersendiri. Belajar bersosialisasi Dengan berpacaran kita akan mampu bersosialisasi dengan pasangan kita, sehingga kita mampu mengetahui karakteristik seseorang dan membuat kita tidak canggung dalam bersosialisasi dengan orang asing yang baru kita jumpai.

Mempelajari karakteristik berbagai macam orang Namun, kalau kita perhatikan apa yang dapat remaja lakukan ketika dia mendapati bahwa pasangannya itu tidak cocok dengannya?
Bukannya mencoba untuk bisa mengerti satu sama lain, para remaja hanya mempelajari untuk putus. Karena faktor usia yang dibawakan dalam diri hanya emosi sesaat.
Ketimbang mengikatkan diri dengan satu orang yang kadang kala membuat sakit hati, lebih baik seorang remaja mencoba untuk berbaur dengan yang lainnya.

Artikel Ditulis Oleh:
Ika Widhiastuti, S.Pd
SMP NEGERI 1 PURWODADI
KABUPATEN GROBOGAN
JAWA TENGAH