GROBOG JATENG, Blora – Tokoh muda Blora, Febrian Saputra atau yang akrab dikenal dengan nama Rian Dukun, menyuarakan aspirasi sejumlah petugas parkir lama Pasar Rakyat Sidomakmur yang merasa terabaikan dalam penerapan sistem parkir elektronik (E-Parkir). Ia berharap pemerintah daerah dapat kembali melibatkan mereka sebagai bagian dari tenaga kerja dalam sistem baru tersebut.
Menurut Rian, sejumlah petugas lama mendatanginya secara langsung untuk menyampaikan keluh kesah atas kondisi yang mereka alami. "Jadi kemarin saya sempat kerawuhan (kedatangan) teman-teman petugas parkir lama Pasar Sidomakmur. Kedatangan mereka tak lain untuk menyampaikan uneg-uneg (curhat) apa yang dialaminya dan memperjuangkan nasib para petugas ini," tuturnya, Sabtu (12/7/2025).
Ia menjelaskan, total petugas lama yang sebelumnya bertugas di area tersebut mencapai sekitar 50 orang. Namun, hanya sekitar 16 orang yang dilibatkan dalam sistem E-Parkir yang kini tengah diuji coba. "Para teman-teman petugas parkir lama Pasar Sidomakmur ini berharap kepada pemerintah Kabupaten Blora untuk kembali melibatkan menjadi karyawan E-Parkir. Totalnya kurang lebih ada 50-an petugas, yang dilibatkan kurang lebih ada 16-an petugas lama," ujarnya lagi.
Ia juga menyinggung pentingnya keadilan sosial dalam kebijakan transisi ini. Menurutnya, para petugas lama tidak mendapat informasi yang cukup atau ruang diskusi sejak awal implementasi.
"Dari yang saya tangkap, para petugas lama ini entah mis komunikasi atau apa, tapi mengaku jika belum pernah dilibatkan atau diajak diskusi (rapat) dalam menjadi karyawan E-Parkir. Seharusnya jangan gitu, dan saling terbuka saja sejak awal. Kasian mereka ini juga punya keluarga di rumah, serta jangan ada pemutusan sepihak. Mereka ini juga berjuang menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebelum adanya E-Parkir," jelasnya.
Bahkan, lanjut Rian, ada salah satu petugas lama yang mengalami tekanan mental dan kini dirawat di rumah sakit di luar daerah. "Salah satu petugas parkir lama Pasar Sidomakmur harus ada yang dirawat di rumah sakit luar Blora, dan hampir kurang lebih 4 hari dirawat. Sakitnya karena syok mental. Warga Kecamatan Blora Kota. Nah kayak gini kan harus juga menjadi perhatian pemerintah. Kami memohon untuk mengkaji kembali, serta benar-benar melibatkan petugas parkir lama," imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Blora sendiri telah memulai uji coba sistem E-Parkir di Pasar Rakyat Sidomakmur pada 8 hingga 11 Juli 2025. Program ini merupakan bagian dari transformasi digital melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), serta bertujuan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari sektor retribusi parkir.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Blora, Kiswoyo, menjelaskan bahwa pelaksanaan uji coba ini menjadi tonggak penting setelah proses pengadaan perangkat yang dimulai sejak 2019.
“Alhamdulillah sore hari ini akan kita uji coba untuk melaksanakan parkir di Pasar Sidomakmur ini, sebagai upaya yang pertama mendukung SPBE dan yang kedua juga dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor retribusi,” ujar Kiswoyo.
Ia menyebut, meskipun sebagian tenaga parkir lama tetap dilibatkan, penerapan sistem digital secara otomatis mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual. Saat ini, tercatat ada sekitar 30 petugas yang bertugas, terdiri dari 13 tenaga terampil dan 18 tenaga non-terampil.
Proses lelang pengelolaan parkir pun dilakukan dalam tiga tahap untuk menjamin keterbukaan dan objektivitas. Sistem ini ditargetkan mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp 1,6 miliar per tahun, meningkat tajam dibanding sistem sebelumnya yang hanya menyumbang sekitar Rp 400 juta.
Selain gaji, para petugas yang tergabung dalam sistem E-Parkir akan menerima sejumlah fasilitas tambahan seperti asuransi, pelatihan, seragam, jaminan sosial, serta Tunjangan Hari Raya (THR). (Lik/Id/AN/Red).