Hutan Magis Ala Fangorn Forest di Banyuwangi


 


 

Hutan Magis Ala Fangorn Forest di Banyuwangi

Rabu, 05 Juni 2024

GROBOG JATENG, Banyuwangi - Hutan De Djawatan Benculuk memiliki luasan area pengelolaan lahan sekitar 3,8 hektar. Terdapat sekurangnya 805 buah pohon trembesi berukuran sangat besar dan memberikan kesan magis yang masih tumbuh dan masih hidup subur sejak zaman Belanda. 

Memasuki kawasan hijau ini memiliki kesan jauh dari hiruk pikuk gemerlapnya kota, serasa dibawa ke masa lampau saat daratan hanya ditumbuhi pohon dan hutan lebat. Berada di dalam tempat ini, suasananya serasa di bawa ke situasi film Lord of The Ring. Pepohonan yang besar dan lebat serta memberi kesan angker, mengingatkan kita pada Hutan Fangorn pada film tersebut.

Dilansir dari website resmi exploreijen, De Djawatan dikenal oleh masyarakat setempat sebagai Jawatan Benculuk. Djawatan merupakan hutan lindung yang dikelola oleh Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dan Benculuk adalah nama desa di kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Lokasi ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, dipergunakan sebagai Tempat Penimbunan Kayu (TPK) dari hasil pengelolaan hutan milik Perhutani di Banyuwangi bagian selatan.

Demikian juga dengan keberadaan pohon trembesi raksasa yang berumur ratusan tahun, rata-rata memiliki usia antara 100 hingga 150 tahun. Sedangkan kesan angker dari hutan trembesi ini karena lantaran hampir seluruh bagian pokok kayu trembesi ini tertutup oleh benalu atau pakis yang menumpang hidup di bagian-bagian pohon trembesi. Dari kejauhan nampak pohon ini layaknya raksasa yang berbulu, menyeramkan. Pohon-pohon trembesi ini juga sebagai sarang bagi kelelawar, bau dari guano atau kotoran kelelwar ini semakin mendukung suasana lebih seram, khususnya saat menjelang gelap atau sore hari.

Hutan De Djawatan Benculuk, meski lokasinya bukan berada di pusat kota Banyuwangi untuk mencapainya sangatlah mudah, karena lokasinya berada di dekat jalan raya Benculuk. Dari pertigaan kantor Samsat Benculuk hanya berjarak 100 meter sebelah selatan.

Pengelola Hutan De Djawatan Benculuk membuka lokasi hutan wisata ini setiap hari dari mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Tiket masuk sangatlah murah meriah, kamu hanya perlu keluarkan Rp. 2000 saja perorang untuk memasuki kawasan hutan wisata ini. Sementara beban parkir kendaraan untuk mobil di kenakan Rp. 5000 dan motor Rp. 1000, semuanya serba terjangkau kantong kita.

Wisatawan juga bisa keliling area hutan dengan menaiki kuda sewaan atau dengan andong / dokar jika pengen rame-rame atau berduaan dengan pasangan. Tarif kuda tunggangan untuk dewasa sebesar Rp. 20.000 dan anak-anak Rp 10.000 sedangkan untuk keliling dengan dokar di kenai sebesar Rp. 10.000 untuk dewasa dan Rp. 5000 anak-anak. Arena bermain offroad untuk anak-anakpun tersedia di kawasan De Djawatan. Ada dua pilihan menggunakan motor trail mini atau roda empat dengan ATV. (Ferra/AN/Red).