GROBOG JATENG, Blora- Diduga memiliki riwayat penyakit jantung, seorang pekerja proyek pembangunan gedung 3 (tiga) lantai di Rumah Sakit (RS) Permata, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, meninggal dunia di lokasi proyek, pada Rabu (30/7/2025).
Hal tersebut diungkapkan Dirut PT Permata Medi Husada, dr. Nugroho Adiwarso, menegaskan bahwa kejadian tersebut murni bukan kecelakaan kerja, akan tetapi meninggal di tempat kerja.
"Jadi yang meninggal bernama pak Kariman (52) yang beralamat di belakang RS Permata, turut wilayah Kelurahan Kedungjenar, Kecamatan Blora Kota, Kabupaten Blora, Jawa Tengah," ucapnya, saat Konferensi Pers di RS Permata Blora pasca kejadian.
Lebih lanjut, pihaknya menuturkan bahwasanya almarhum sebelumnya sudah sering mengeluh nyeri dada sampai tembus punggung belakang. Namun, hal itu dianggap keluhan biasa.
"Jadi, beberapa saat sebelum meninggal, almarhum sempat cerita sama teman-temannya, bahwa almarhum mengeluh sakit di bagian dada sampai terasa di punggung belakang. Saat itu sebelum meninggal pak Kariman (almarhum) sempat menggosok-gosokkan punggungnya di tumpukan besi yang ada di lokasi proyek," ungkapnya.
Kemudian, untuk kronologi, lanjutnya kembali, almarhum sempat jalan dan minta pamit pulang sebentar, tapi hanya beberapa langkah, dia jatuh. Lalu lengannya kejang (kencang) dan gigi almarhum sudah mengunci.
"Oleh teman-teman kerjanya, pak Kariman dibawa ke UGD RS Permata dan sesampainya di UGD, tubuh pak Kariman sudah biru semua," terangnya.
Ia, juga menceritakan kembali bahwasanya RS Permata sudah melakukan pertolongan penanganan darurat pada paru-paru dan jantung, namun tidak tertolong.
"Jadi kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan penanganan darurat, tetapi kenyataan mengatakan lain. Akhirnya pak Kariman meninggal dan kemungkinan besar almarhum sakit jantung. Untuk meninggalnya sekitar pukul 14.00 WIB," bebernya.
Disinggung, apakah setelah meninggalnya almarhum, pihak RS Permata akan memberikan santunan kepada keluarga almarhum ? Dirinya, pun memberikan penjelasan secara jelas dan gamblang. Bahkan, untuk tenaga kerja proyek pembangunan gedung 3 lantai tersebut juga sudah didaftarkan di BPJS Ketenagakerjaan.
"Itu pasti dan wajib. Ini akan kita prioritaskan segera. Dan, semua pekerja sudah kita daftarkan di BPJS ketenagakerjaan, Itu sudah semua. Sekali lagi ini bukan kecelakaan kerja, tetapi meninggal di tempat kerja. Dan penyebab meninggalnya adalah sakit jantung," tuturnya.
"Indikasinya pak Kariman adalah seorang perokok berat dan nyeri dada sebelah kanan. Waktu kejadian, pak Kariman kena serangan jantung," tuturnya kembali.
Hal senada juga diungkapkan oleh saksi Jumino, yang juga memberikan penjelasan terkait meninggalnya Kariman.
"Untuk saat itu almarhum kerja di lantai 1. Almarhum kerjanya mengenam Sloof (begel). "Pak Kariman sempat mengeluh sakit di dada dan sempat dipijit temannya. Setelah itu sama temannya, almarhum pamit pulang, setelah pamit pulang disebelah saya ada tumpukan besi," tandasnya.
"Lalu almarhum membuka baju separo, duduk sambil menggosokkan punggungnya ke tumpukan besi proyek. Setelah itu almarhum pejamkan mata," pungkasnya. (Lik/AN/Red).