GROBOGAN- Bulan suci Ramadan 4444 H/2023 yang penuh berkah dimanfaatkan ratusan santri Pondok Pesantren di Grobogan, Jawa Tengah, untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat.
Salah satunya yakni dengan menggelar tradisi ngaji kilatan kitab kuning selama bulan Ramadan, seperti ratusan santri di Pondok Pesantren Manbaul A’la Purwodadi, Grobogan. Ratusan santri Manbaul A’la menggelar tradisi ngaji kilatan kitab kuning dengan makna arab pegon.
Tradisi ngaji kilatan ini sudah berlangsung turun temurun dan menjadi ciri khas tradisi di pondok pesantren setiap bulan ramadhan, dengan mengaji sejumlah kitab karya ulama salaf islam yang harus diselesaikan selama bulan ramadhan dengan makna huruf arab pegon.
Proses ngaji kitab gundul dilakukan dengan metode sorogan, yakni seorang kiai membacakan kalimat dalam kitab dan santri memberikan makna. Para santri Santri memaknai perkaimat dalam kitab dengan makna huruf pegon setelah ustdaz membacakan setiap kalimat dalam kitab.
Pengasuh Pesantren Manbaul A’la Gus Sirojudin mengatakan, tradisi gaji kilatan kitab gundul atau kitab kuning menjadi ciri khas pondok pesantren di jawa saat datangnya bulan ramadan. Selama bulan suci ramadhan, tradisi ngaji kilatan kitab kuning biasanya dimulai dari awal ramadan dan hingga akhir ramadhan, dengan melakukan pemaknaan dan mengkaji sejumlah kitab salaf karangan para ulama islam yang mengkaji berbagai bidang ilmu, seperti ilmu fiqih, ilmu agama, dan ilmu tasawuf.
Dalam tradisi ngaji kilatan kitab gundul atau kitab kuning dilakukan disesuaikan dengan kemampuan para santri. Selama mengikuti ngaji kilatan kitab kuning, para santri dituntut untuk mampu mengkhatamkan kitab yang dikaji tersebut selama bulan ramadan.
Ngaji kilatan kitab kuning, para santri melakukan pemaknaan kalimat yang dipimpin oleh seorang kiai atau ustadz.
Tradisi ngaji kilatan ini dilaksanakan untuk memanfaatkan waktu bulan suci ramadan dengan kegiatan yang bermanfaat. Sehingga selama ramadhan, para santri tidak keilangan waktu mereka yang berharga. “Ciri khasnya mengaji kitab kuning memang metediologi dengan mengaji kitab kuning seetiap tahun pada bulan Ramadan,” ujarnya.
Pengasuh pesantren membuat beberapa kegiatan yang dilaksanakan khusus pada bulan ramadlan seperti ngaji kilatan, tadarus al quran dan sholat terawih. Para santri menyakini, dengan mengikuti tradisi ngaji kilatan kitab kuning yang digelar setiap bulan ramadhan ini akan memberikan manfaat bagi santri, salah satunya, bisa untuk meningkatkan pemahaman dalam beragama dan meningkatkan keilmuan dalam bidang agama. (Red).