Kuspriyati, Jadi Wanita Karir Sudah Jadi Passionnya


 


 

Kuspriyati, Jadi Wanita Karir Sudah Jadi Passionnya

Selasa, 10 Oktober 2023

GROBOG JATENG, Pojok Catik- Kuspriyati kelahiran Grobogan tahun 1979, yang berhasil menepis stereotip mengenai wanita karir. Sebagai wanita yang berperan ganda yaitu menjadi seorang ibu sekaligus wanita karir merupakan salah satu hal yang sangat luar biasa dan tidak mudah untuk dilakukan. 

Begitu banyak tantangan dan perjuangan dibalik stigma-stigma yang berlaku mengenai wanita karir, namun Kuspriyati patut menjadi wanita yang menginspirasi banyak orang. Hal tersebut ditunjukkan dengan ia diamanahkan untuk menjabat sebagai Camat Kedungjati, pada tahun 2022 hingga sekarang. 

"Menjadi wanita karir sudah jadi passion saya," ujar Kuspriyati.

Lulusan S2-Hukum di Universitas Islam Sultan Agung ini, tinggal di Komplek Perum Gubug Permai Blok A, nomor 39.

Kuspriyati mengatakan bahwa ia menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun 2002 bersamaan ketika ia lulus S1 di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN). Kemudian lulus S2-Hukum di Universitas Islam Sultan Agung pada tahun 2015.

Kita seringkali mendengar omongan bahwa wanita tidak perlu sekolah tinggi karena tetap saja akan berakhir mengurus anak dan suami serta sibuk dengan urusan rumah tangga lain. Namun hal tersebut tampaknya tidak berlaku bagi Kuspriyati, sebab memiliki pendidikan tinggi nyatanya bisa memberikan kesempatan wanita untuk mengembangkan diri, terlepas dari kodratnya tetap menjadi seorang Ibu dalam rumah tangga.

Istri dari Agung Nugroho Putro ini, sebelum menjabat sebagai Camat Kedungjati, ia telah menelan berbagai pengalaman pekerjaan. Kurang lebih selama 15 tahun, ia bekerja di bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Grobogan, pada tahun 2002-2018. Pada tahun 2018-2022, ia menjabat sebagai Sekcam Gubug selama 4,5 tahun.

"Pernah bekerja di Bagian Tata Pemerintahan selama 15 tahun dan Sekcam Gubug 4,5 tahun," ujarnya.

Tidak hanya itu, wanita yang gemar memasak ini, pada tahun 2017-2018 pernah membuka usaha kuliner.

Ditengah kesibukannya menjadi wanita karir, ketika ada waktu luang ia tetap melakukan kegiatan untuk menjaga keharmonisan keluarga dengan mengusung agenda family time. 

Bila saat ini memilih untuk menjadi ibu dan wanita karir, menurutnya itu suatu keputusan yang luar biasa. Karena memilih menjadi pekerja maka harus pintar membagi waktu untuk keluarga. 

Menurutnya, untuk membagi waktu tersebut dengan cara menerapkan komunikasi yang baik dengan keluarga (suami dan anak-anak). Tidak hanya itu, setiap hari ia tetap memasak untuk keluarga, sebagai bentuk perhatiaannya. Sedangkan, untuk urusan pekerjaan semaksimal mungkin diselesaikan di kantor. Sehingga ketika pulang ke rumah, waktu kembali untuk keluarga. 

Berbagai pengalaman pahit maupun manis yang telah diperoleh membuatnya ingin membuktikan bahwa setiap wanita punya impian yang harus diwujudkan. Tidak melulu terus terjebak dalam stigma wanita harus pasif dan tidak punya kesempatan untuk melihat jendela dunia yang luas. 

Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan pesan bahwa hidup itu harus saling memberikan manfaat bagi sekitarnya. 

"Hidup harus lebih bermanfaat (Urip kudu Urup)," ujarnya. (Anti/AN/Red).