Bupati Blora Panen Raya Bersama Peserta Sekolah Lapang Padi di Jepon


 


 

Bupati Blora Panen Raya Bersama Peserta Sekolah Lapang Padi di Jepon

Selasa, 24 Juni 2025


GROBOG JATENG, Blora Pemerintah Kabupaten Blora terus menunjukkan komitmennya dalam memajukan sektor pertanian melalui berbagai program pemberdayaan petani. Salah satunya ditunjukkan melalui kegiatan panen bersama yang dilaksanakan Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, dengan peserta Sekolah Lapang Padi di Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, pada Senin (23/6/2025). Program ini diselenggarakan oleh Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Blora.

Dalam kesempatan itu, Bupati menjelaskan bahwa Sekolah Lapang merupakan metode pembelajaran partisipatif yang mengajak petani aktif menggali informasi, menganalisis, berdiskusi, serta mengambil keputusan berdasarkan pengalaman praktik pertanian langsung di lapangan. “Sekolah Lapang adalah wujud nyata dari proses pembelajaran berbasis pengalaman. Ini adalah bagian dari upaya kita bersama dalam mendorong transformasi pertanian menuju kemandirian pangan,” ungkap Bupati.

Ia juga mengajak seluruh pihak untuk memperkuat kolaborasi dan terus berinovasi demi kemajuan pertanian di Blora. “Mari kita jadikan momentum ini sebagai semangat bersama untuk mengakselerasi kedaulatan pangan, dari Blora untuk Indonesia,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala DP4 Kabupaten Blora, Ngaliman, menyampaikan bahwa program Sekolah Lapang juga memperkenalkan penggunaan varietas padi unggul yang cocok dengan kondisi agroklimat Blora, khususnya di lahan tadah hujan pada musim tanam kedua (MT-2).

Dua varietas yang diuji adalah M70D, jenis padi genjah yang bisa dipanen dalam waktu sekitar 70 hari, serta Inpari 50 sebagai pembanding. Hasil panen dari kedua varietas menunjukkan angka yang menggembirakan: M70D mencapai 6,08 ton per hektare, sementara Inpari 50 mencapai 7 ton per hektare. “Ini capaian yang sangat baik dan menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperluas program Sekolah Lapang di berbagai wilayah Kabupaten Blora,” jelas Ngaliman.

Rasiman, Salah satu peserta program yang juga Ketua Kelompok Tani setempat, mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen dan manfaat dari pelatihan yang diperoleh. Ia menilai program Sekolah Lapang sangat membantu petani dalam meningkatkan keterampilan. “Hasilnya sangat bagus. Dari lahan satu hektare dengan varietas M70D, kami bisa panen 6,08 ton gabah kering. Semoga program ini bisa terus diperluas,” ujar Rasiman.

Untuk diketahui, di Kelurahan Jepon, kegiatan Sekolah Lapang ini diterapkan di area seluas 25 hektare, yang dikelola oleh sembilan kelompok tani. Saat ini, harga gabah MT-2 di wilayah tersebut juga terbilang stabil, berkisar di angka Rp6.500 per kilogram.

Kegiatan ini menjadi cerminan nyata sinergi antara petani, pemerintah, dan berbagai elemen pendukung dalam mendorong pertanian Blora yang mandiri, produktif, dan berdaya saing. (Lik/Id/AN/Red).