.jpg)
GROBOG JATENG, Blora - Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora mengadakan kegiatan gerakan tanam cabai bersama Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., pada Kamis (31/7/2025) di Dukuh Betet, Desa Purworejo, Kabupaten Blora.
Kepala DP4 Blora, Ngaliman, SP., M.MA., menerangkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membantu pengendalian inflasi di wilayah Blora. Ia menyampaikan, “Inflasi di Kabupaten Blora, di antaranya tidak tersedianya bahan baku cabai, sehingga pada hari ini kita lakukan dan alhamdulillah pada hari ini Bapak Bupati sendiri yang rawuh, mudah-mudahan nanti bisa menyiapkan hasil panen pada bulan Oktober, dan nanti kita mulai bulan September akan melakukan gerakan tanam padi untuk penyediaan bulan Januari-Februari 2026.”
Menurutnya, dukungan berkelanjutan dari Bupati Blora menjadi dorongan bagi DP4 untuk terus berinovasi dalam mengatasi inflasi yang bersumber dari sektor pertanian. “Sehingga kami melaksanakan kegiatan, di antaranya adalah yang pertama melakukan percepatan penanaman cabai di lahan pekarangan dan lahan pertanian, karena cabai ini mempengaruhi atau mengurangi inflasi, sehingga kami dari DP4 Blora menyiapkan bahan apa yang mempengaruhi inflasi, kita menyiapkan agar petani terus menanam komoditas cabai berbagai jenis, serta bawang merah sesuai dengan waktunya. Dengan demikian inflasi tidak akan terjadi di Kabupaten Blora,” jelasnya.
Ia juga meminta dukungan dari Ketua TP PKK Kabupaten Blora agar turut menggerakkan TP PKK di tingkat kecamatan hingga desa. Selain itu, DP4 memastikan ketersediaan sarana produksi melalui kerja sama yang tertuang dalam Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) antara PT. Pupuk Indonesia dengan distributor serta KVL. “Alhamdulillah sudah lancar, kebutuhan pupuk dan sarana produksi lainnya di Kabupaten Blora tercukupi,” tambah Ngaliman.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi dan inovasi pertanian terus dilakukan melalui kegiatan sekolah lapang, baik untuk tanaman hortikultura seperti cabai, maupun untuk tanaman pangan seperti padi. “Dengan mengikuti sekolah lapang ada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di tingkat petani. Penguatan peran penyuluh dan pendampingan petani selalu membangkitkan semangat yang luar biasa kepada petani,” tuturnya.
Bupati Blora Arief Rohman dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif DP4 yang dinilai sejalan dengan upaya menjaga ketahanan pangan dan kestabilan inflasi. “Tentunya kita ingin, di Blora inflasinya terjaga, oleh karena itu, supaya DP4 memberikan rekomendasi, langkah-langkah apa agar inflasi kita tetap terjaga,” ujar Bupati.
Ia menambahkan, sinergi antara pemerintah daerah dengan TNI-Polri menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga stabilitas ekonomi Blora. “Alhamdulillah mengawal jagung, padi. Semuanya ini salah satu hal yang menyebabkan ekonomi di Blora tetap terjaga. Semoga dengan komoditas cabai ini, harganya juga bisa bagus. Karena kita tahu harga cabai, cenderung fluktuatif atau tidak stabil. Termasuk saatnya orang punya kerja, harga cabai naik, kemarin saat tidak ada orang punya kerja, harganya turun,” ungkapnya.
Bupati juga menekankan pentingnya penyesuaian waktu tanam agar harga cabai tetap menguntungkan petani. “Jadi, tentunya DP4 harus punya rekomendasi, timing-timing (waktu-waktu) yang memang disarankan saatnya menanam, biar nanti harganya bisa terjaga, kalau harganya bagus petani tentu semangat menanam cabai,” lanjutnya.
Desa Purworejo disebut sebagai salah satu desa percontohan karena keberhasilan dan semangat petaninya. “Saya ingatkan, kalau sudah panen dengan hasil yang bagus jangan lupa disedekahkan dan dizakatkan. InsyaAllah, nanti kalau kita mau berbagi hasil panen, cabai yang ditanam di Purworejo, hasilnya bagus, inflasinya tetap terjaga,” ucap Bupati Arief Rohman.
Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Desa Purworejo dan Kelompok Tani Sumber Rejeki III, Forkopimcam Blora, Forkopimda Blora, penyuluh dari DP4, serta Kepala BPS Blora. Kepala Desa Purworejo, Harun, SP., menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan pemerintah daerah terhadap petani di wilayahnya. “Hampir semua petani di desa Purworejo itu tanam cabai, makanya sampai dapat penghargaan dari BI,” ujarnya. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas inovasi desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian. (Lik/AN/Red).
