RSUD dr. R. Soetijono Blora, Berikan Klarifikasi Video Viral Soal IGD


 


 

RSUD dr. R. Soetijono Blora, Berikan Klarifikasi Video Viral Soal IGD

Sabtu, 19 Juli 2025

GROBOG JATENG, BloraRSUD dr. R. Soetijono Blora memberikan klarifikasi terkait video yang viral di platform TikTok pada Selasa, 15 Juli 2025 oleh seorang netizen. Video tersebut memperlihatkan kondisi Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang tampak kosong dan diduga tidak ada tenaga kesehatan yang berjaga.

Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. Puji Basuki, M.Kes, menyampaikan pernyataan resmi pada Sabtu, 19 Juli 2025. Ia menjelaskan bahwa dugaan tidak adanya petugas medis di tempat tidak benar. Tenaga kesehatan sedang berada di ruang tindakan untuk menangani pasien gawat darurat sehingga tidak tampak dalam rekaman video.

Berdasarkan kronologi yang disampaikan pihak rumah sakit, pasien datang sekitar pukul 02.00 WIB. Setelah melalui proses triase, pasien langsung dibawa ke ruang tindakan untuk penanganan lebih lanjut. Pada saat itu, ruang depan IGD terlihat kosong beberapa saat, yang kemudian terekam dan diunggah ke media sosial.

“Pasien datang sekitar jam 02.00 WIB pada tanggal 15 Juli 2025 dan langsung masuk IGD karena kondisi pasien sangat lemah, sehingga dari tim IGD Ini segera melakukan perbaikan dengan dilakukan pemasangan infus serta pemberian obat-obatan yang bisa meningkatkan tensi,” ungkapnya

“Saat kondisi pasien sudah stabil, dokter ini pamit untuk menunaikan salat subuh, nah di proses inilah ada video yang mengatakan bahwa tidak ada tenaga medis, sehingga sebenarnya yang ada di viral itu tidak benar, faktanya kita sudah melakukan tindakan-tindakan penanganan dan perawatan pasien tersebut,” lanjutnya

Pihak rumah sakit menyayangkan penyebaran video yang tidak disertai klarifikasi terlebih dahulu. Manajemen mengimbau masyarakat agar tidak mengambil kesimpulan berdasarkan informasi yang tidak utuh. RSUD Blora menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pelayanan terbaik, khususnya dalam situasi kegawatdaruratan.

“Kita terus melakukan perbaikan layanan, namun untuk kedepan manakala kita diserang dalam arti tidak sesuai nyatanya yaitu dengan mendeskripsikan rumah sakit yang tidak benar, ya kita terpaksa harus menempuh jalur hukum, ” pungkasnya

Pihak rumah sakit juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang dapat merugikan berbagai pihak. (Lik/Id/AN/Red).