Banjir Meluas di Grobogan, Ribuan Rumah Terendam dan Dua Tanggul Jebol


 


 

Banjir Meluas di Grobogan, Ribuan Rumah Terendam dan Dua Tanggul Jebol

Sabtu, 25 Oktober 2025

GROBOG JATENG, Grobogan Bencana banjir masih melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan Sabtu (25/10/2025), total terdapat 28 desa di 14 kecamatan yang terdampak. Sedikitnya 2.378 rumah warga dan 285 hektare area persawahan terendam air.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Grobogan Wahju Tri Darmawanto, dalam laporannya mengatakan, banjir terjadi akibat curah hujan tinggi sejak Selasa (21/10/2025) sore sehingga menyebabkan sejumlah sungai meluap. Akibatnya, air menggenangi permukiman dan fasilitas umum di berbagai kecamatan. Selain itu, dua tanggul dilaporkan jebol, yakni tanggul kanan KB1 di Desa Rowosari, Kecamatan Gubug, serta tanggul Sungai Jajar Baru di Desa Anggaswangi, Kecamatan Godong.

“Sebagian besar wilayah yang terdampak banjir saat ini sudah mulai surut, namun ada beberapa titik yang kembali tergenang akibat peningkatan debit air dari Bendung Sedadi,” jelas Wahju dalam laporannya.

Banjir terparah terjadi di Kecamatan Purwodadi, khususnya di Desa Candisari dan Desa Cingkrong. Luapan Sungai Serang menggenangi rumah dan area persawahan seluas 145 hektare serta Sedikitnya 1.708 rumah. Kondisi diperparah karena debit air dari Bendung Sedadi kembali meningkat pada Sabtu pagi. 

Selain Purwodadi, Kecamatan Penawangan juga masih terendam, terutama di Desa Pengkol dan Karangpaing. Di Desa Karangpaing, sebanyak 46 rumah terdampak, sementara di Desa Pengkol masih dilakukan pendataan. Di Kecamatan Godong, tanggul jebol di Sungai Jajar Baru dan tengah diperbaiki oleh tim dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Beberapa kecamatan lain seperti Geyer, Tegowanu, Kedungjati, Klambu, Kradenan, Toroh, Brati, Karangrayung, dan Grobogan Kota sempat terendam, namun kini kondisi air sudah berangsur surut.

Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, relawan, dan pemerintah desa telah melakukan berbagai upaya penanganan, mulai dari pendataan, evakuasi warga, hingga distribusi logistik.
“Tim mengevakuasi warga di Dusun Karangmanis, Desa Cingkrong, yang hendak menjalani cuci darah ke RSUD Purwodadi menggunakan perahu. Kami juga sudah mendistribusikan bantuan logistik ke sejumlah desa terdampak,” terang Wahju.


Berdasarkan data terbaru, Bendung Dumpil mencatat elevasi 48,50 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan debit air mencapai 93 meter kubik per detik. Sementara itu, di Bendung Klambu, elevasi permukaan air berada di 16,13 mdpl dengan debit cukup tinggi, yakni 766,6 meter kubik per detik. Adapun di Pos Menduran, ketinggian air terpantau 8,76 meter dengan debit mencapai 407,5 meter kubik per detik.

BPBD terus memantau perkembangan debit air di Sungai Lusi dan Sungai Serang untuk mengantisipasi potensi banjir susulan. “Wilayah yang masih tergenang saat ini adalah Desa Candisari dan Cingkrong di Kecamatan Purwodadi, serta Desa Pengkol dan Karangpaing di Kecamatan Penawangan,” kata Wahju.

BPBD mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan hujan deras susulan dan mengikuti informasi resmi melalui kanal SIGANA BPBD Groboga (Ida/AN/Red).