Kemiskinan Grobogan Turun Tajam, BPS Beberkan Angka yang Mengejutkan


 


 

Kemiskinan Grobogan Turun Tajam, BPS Beberkan Angka yang Mengejutkan

Jumat, 28 November 2025

GROBOOG JATENG, Grobogan - Tingkat kemiskinan di Kabupaten Grobogan tercatat mengalami penurunan cukup signifikan, dari 11,43 persen menjadi 10,63 persen. Penurunan ini mencerminkan berkurangnya jumlah penduduk miskin hingga sekitar 143 ribu jiwa. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Grobogan Anang Sarwoto, pada acara Gerakan Literasi Statistik di Hotel Grand Master Purwodadi, Jumat (28/11/2025). 

“Tingkat kemiskinan di Grobogan mengalami penurunan dari 11,43 menjadi 10,63, artinya atau sekitar 143 ribu jiwa, dan itu setara dengan garis kemiskinan Rp526 ribu per kapita per bulan,” bebernya.

Anang mengungkapkan, angka garis kemiskinan per kapita itu diperoleh melalui rangkaian survei ekonomi nasional yang mencakup kebutuhan makanan dan nonmakanan. Setiap rumah tangga yang menjadi sampel ditelusuri sumber pemasukan dan pengeluarannya secara detail, sehingga dari hasil pengolahan data tersebut diperoleh rata-rata penghitungan garis kemiskinan sebesar Rp526 ribu per kapita per bulan.

“Kami melakukan survei-survei ekonomi nasional, ada barang-barang makanan maupun nonmakanan yang kami survei sehingga menghasilkan rata-rata kemiskinan per kapita per bulan sebesar Rp526 ribu. Jadi setiap rumah tangga yang kami survei akan kami tanyakan sumber pemasukan dan pengeluarannya sehingga ketemulah angka tersebut,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa program penanggulangan kemiskinan ini telah dijalankan oleh pemerintah pusat maupun daerah. Pengawasan dan evaluasi dilakukan secara berkelanjutan sehingga membuat program dapat berjalan lebih tepat sasaran dan memberikan kontribusi nyata dalam menurunkan angka kemiskinan di Grobogan.

“Beberapa indikator terkait dengan kerja dari pengamat sosial yang sudah berjalan dengan baik dari pemerintahan pusat dan dari pemerintah daerah, artinya adalah program-program dari pengamat bisa berjalan baik sehingga bisa mengurangi angka kemiskinan,” ungkapnya.

Anang Sarwoto menekankan bahwa penurunan tingkat kemiskinan saat ini dinilai sebagai capaian yang cukup signifikan, mengingat angkanya turun hingga 0,8 persen dalam satu periode. Ia menyebut, pemerintah optimistis dapat mencapai target kemiskinan satu digit dalam rentang 1 hingga 3 tahun mendatang.
“Ya, 10,63 ini termasuk yang penurunannya cukup tajam, penurunannya 0,8. Jadi mudah-mudahan target kemiskinan yang nantinya satu digit bisa kita peroleh 1, 2, atau 3 tahun ke depan. Target kemiskinan kan harus satu digit ya,” harapnya.

“Makanya kami mohon support untuk kita awasi bareng-bareng dengan cara bisa mengecek bansos dan lain-lain. Artinya, yang seharusnya dapat tapi tidak dapat nanti bisa diusulkan,” pungkasnya. (Ida/AN/Red).