GROBOG JATENG, Grobogan – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Grobogan, Anang Sarwoto, menanggapi persoalan penerima bantuan sosial (bansos) yang terafiliasi dengan aktivitas judi online. Penjelasan tersebut ia sampaikan dalam kegiatan Gerakan Literasi Statistik di Hotel Grand Master Purwodadi, Jumat (28/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa berbagai instansi kini melakukan kerja sama lintas data untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran. Kolaborasi tersebut melibatkan sejumlah lembaga, seperti PLN, BPJS, hingga laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Melalui mekanisme ini, setiap data penerima bansos dapat dicocokkan secara berkala, mulai dari penggunaan daya listrik, kepesertaan BPJS, hingga aktivitas mencurigakan seperti keterlibatan dalam judi online
“Sekarang gini, kita banyak kerja sama, kan. Ada yang dari PLN, kemudian yang dari PLN itu terindikasi KWK-nya tinggi, harusnya bukan miskin dong kalau tinggi. Terus ada yang dari BPJS, BPJS juga datanya masuk, nih, ada yang terindikasi kurang bagus dan ada judol. Kita tidak dalam PPATK, artinya kalau ada NIK dari laporan PPATK terindikasi judol, maka itu otomatis langsung hilang,” bebernya.
Anang Sarwoto menegaskan bahwa penerima bantuan sosial yang justru menggunakan dana tersebut untuk judi online merupakan tindakan yang merugikan. Ia sangat menyesalkan apabila bantuan yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan keluarga malah disalahgunakan.
Konsekuensinya, penerima yang terindikasi melakukan judi online akan otomatis dicoret dari daftar penerima bansos, dan untuk mendapatkan kembali bantuan tersebut harus melalui proses pengusulan yang panjang. Ia menekankan bahwa bantuan dari pemerintah harus dimanfaatkan dengan benar, bukan disalahgunakan untuk aktivitas judi online.
“Kan kasihan, nih, sudah dapat bantuan malah buat judol. Otomatis, di keluarga itu tidak akan menerima bantuan lagi. Bagaimana caranya? Yaitu dengan mengusulkan melalui proses yang panjang lagi. Artinya, benar-benar bantuan dari pemerintah ini digunakan dengan baik, bukan digunakan untuk judol,” pungkasnya. (Ida/AN/Red).

.jpg)