GROBOG JATENG, Kudus – Jembatan Santri yang menjadi penghubung antara Dukuh Sunggingan dan Dukuh Jetak Kembang di Kelurahan Sunggingan, Kecamatan Kota Kudus, diresmikan oleh Bupati Kudus Sam’ani Intakoris belum lama ini.
Bupati menyatakan bahwa jembatan tersebut tidak hanya menjadi sarana infrastruktur baru, tetapi juga penghubung penting bagi aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat setempat.
“Jembatan ini diberi nama Jembatan Santri karena mayoritas yang lewat adalah santri. Semoga jembatan ini membawa manfaat untuk masyarakat, baik itu membawa dampak ekonomi, sosial, maupun budaya,” ujarnya. Dilansir dari website resmi jatengprov.go.id pada tanggal (17/11/2025).
Dalam kesempatan itu, bupati turut mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan Sungai Gelis. “Kami mohon warga Sunggingan dan juga yang berada di sekitar Sungai Gelis, jangan buang sampah ke sungai. Jadi tanggung jawab kita bersama, pak lurah dan pak kades, edukasi ke warganya agar jangan buang sampah ke sungai,” tegasnya.
Lurah Sunggingan, Rikho Mahardika Gautama, mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan tersebut dibiayai APBD dan berlangsung sejak 11 Agustus hingga 23 Oktober 2025. “Jembatan gantung atau jembatan santri ini dibangun dengan dana APBD sebesar Rp460.927.747, dengan spesifikasi panjang 24 meter dan lebar 1,5 meter,” jelasnya.
Rikho menambahkan, warga Sunggingan dan Jetak Kembang kini memiliki jalur yang lebih memadai serta aman digunakan.
“Kehadiran jembatan ini membuat mobilitas warga menjadi jauh lebih mudah dan efisien, warga tidak perlu lagi memutar lewat Jembatan Ploso atau pun Demangan. Anak-anak sekolah kini dapat melintas dengan aman tanpa harus menggunakan jembatan bambu,” pungkasnya.
Salah satu warga Sunggingan, Roza Amelia Uswatun Chasanah, turut menyampaikan rasa syukurnya atas keberadaan jembatan baru tersebut. “Sebagai warga, saya sangat senang dengan dibangunnya jembatan ini, karena dapat mempersingkat jarak tempuh sehingga mobilitas kami menjadi lebih efisien,” ungkapnya.(Hms/Ida).

.jpg)