.jpg)
GROBOG JATENG, Grobogan — Tertibnya pelayanan publik kerap ditentukan oleh cara sebuah instansi mengatur arus informasi. Menjawab kebutuhan koordinasi yang kian beragam—dari rapat internal, agenda kunjungan pimpinan, hingga komunikasi dengan berbagai pihak—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan kini menghadirkan terobosan baru dengan meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Agenda dan Komunikasi Pimpinan (SIAGA KOPI) untuk memperlancar alur kerja.
Aplikasi itu resmi dikenalkan oleh Asisten Administrasi Umum Sekda, Catur Suhantoro, dalam pertemuan yang digelar di ruang rapat lantai 1 Setda pada Kamis (27/11/2025). Di hadapan perwakilan seluruh perangkat daerah, Catur menekankan bahwa inovasi digital ini muncul dari kebutuhan riil untuk meningkatkan mutu pelayanan sekaligus mempercepat arus komunikasi di lingkungan Pemkab.
“Peluncuran SIAGA KOPI ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Grobogan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan efisiensi kerja,” ujarnya.
Ia berharap aplikasi ini mampu memperkuat koordinasi lintas unit sehingga setiap agenda pemerintahan dapat berjalan lebih tertib dan minim hambatan. “Saya juga berharap SIAGA KOPI dapat menjadi contoh inovasi pelayanan publik yang bisa diimplementasikan di seluruh instansi di Kabupaten Grobogan,” tambahnya.
Agus Darmanto, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan sekaligus pencetus aplikasi ini, menjelaskan bahwa keprotokolan menuntut ketepatan lebih dari sekadar daftar kegiatan. Waktu, lokasi, susunan acara, hingga detail teknis perlu tersaji jelas agar sebuah kegiatan dapat berlangsung sesuai rencana.
“Agenda digunakan untuk mengatur jadwal kegiatan pejabat atau tamu, sehingga kegiatan berjalan lancar dan sesuai dengan rencana,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa agenda yang baik bukan hanya memandu teknis acara, tetapi juga membantu mengurangi kesalahan dan menjaga mutu penyelenggaraan.
Dalam pelaksanaannya, berbagai agenda pimpinan kerap melibatkan pihak luar, seperti lembaga, komunitas, hingga insan media. Lewat SIAGA KOPI, kebutuhan informasi bagi humas maupun media mitra dapat terlihat lebih jelas sejak awal, sehingga proses koordinasi publikasi dan peliputan berjalan lebih tertata. Dengan alur kerja yang lebih transparan, pemerintah dapat tampil lebih siap, responsif, dan komunikatif.
Melalui SIAGA KOPI, Pemkab Grobogan berupaya menghadirkan tata kelola yang lebih presisi: agenda yang terkonsolidasi, komunikasi yang lebih cepat, dan koordinasi yang tidak lagi bergantung pada mekanisme manual. Inisiatif ini menjadi pengingat bahwa reformasi birokrasi kerap berawal dari penataan informasi sebuah langkah yang terlihat sederhana, namun mampu memberikan dampak besar bagi kelancaran pelayanan, mutu penyelenggaraan kegiatan, serta hubungan pemerintah dengan publik dan media yang ikut mengawasi. (Ida/AN/Red).
